2012-11-22 12:14:00
GAZA (Lampost.co):
Kendati Gencatan senjata antara Israel dan Hamas telah diumumkan, celah
konflik kedua pihak masih menganga. Tadi malam, pada pukul 19.30 waktu
setempat, sebuah pesawat nirawak milik militer Israel melesatkan roket
ke daerah Deir al-Balah di pusat Jalur Gaza sehingga menewaskan seorang
remaja berusia 14 tahun bernama Nadir Abu Mugheiseeb. Serangan
berikutnya terjadi di kawasan Sheikh Radwan, Kota Gaza, menewaskan
seorang warga Palestina dan melukai enam lainnya.
Dua insiden tersebut berlangsung di saat Menteri Luar Negeri Mesir
Mohammed Kamel Amr mengumumkan gencatan senjata. Bahkan setelah gencatan
senjata resmi diberlakukan pukul 21.00 waktu setempat, selusin roket
dari Jalur Gaza mendarat di wilayah Israel. Aksi itu kembali dibalas
militer Israel dengan menembakkan roket ke Kota Gaza.
Pemimpin Hamas Khaled Meshaal menyatakan pihaknya akan menghormati
gencatan senjata apabila Israel juga tunduk pada kesepakatan tersebut.
"Jika Israel mematuhinya, kami juga akan patuh pada kesepakatan. Namun,
jika mereka tidak menjalankannya, jari-jari kami siap menarik pelatuk,"
tegas Meshaal di Kairo, Mesir.
Di lain pihak, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengaku
bersedia memberi kesempatan kepada gencatan senjata. Namun, dia terang
menegaskan masih membuka kemungkinan serangan. "Saya paham ada sejumlah
warga yang berharap kami melancarkan aksi militer yang lebih keras. Dan
mungkin kami perlu melakukannya."
Netanyahu tidak menyebutkan apakah dia akan menarik semua armada tank
Merkava dan puluhan ribu serdadu yang menunggu perintah serbuan darat di
dekat perbatasan Israel-Jalur Gaza.
Posisi Meshaal dan Netanyahu diperparah rincian gencatan senjata yang
samar. Dalam teks kesepakatan kedua pihak, Israel disebutkan akan
menghentikan bombardir dan pembunuhan terhadap individu-individu
tertentu. Adapun Palestina sepakat menghentikan peluncuran roket ke
wilayah Israel.
Selanjutnya, Israel disebut akan mengendurkan pergerakan barang dan
manusia melalui pintu-pintu perbatasan 24 jam setelah gencatan senjata
disepakati. Menurut sumber-sumber keamanan Israel, 'Negeri Bintang Daud'
tidak akan membuka semua blokade perbatasan.
Namun, di lain pihak, Meshaal berkeras kesepakatan menyebutkan Israel
harus membuka semua blokade perbatasan. "Dokumen kesepakatan menyebutkan
semua pintu perbatasan harus dibuka, bukan hanya pintu perbatasan
Rafah," tegas Meshaal. (MI/L-4))
Sumber : http://lampost.co/berita/gencatan-israel-palestina-rentan-gagal
No comments:
Post a Comment